18 Agustus 2009

cerita-cerita-cerita dan cerita.

"as long theres other people around you, actually you will never run out of stories"

believe me, one day you will think twice, and realize, that life maybe ain't that simple, or small.
_____________________________________________________________________

oke, gw mau cerita satu bagian kecil (bener-bener kecil) dari hidup gw yang baru 16 tahun ini..., bahwa ternyata kehidupan itu gak sesimpel otak udang (otak udang aja rumit woi!)

dulu, sewaktu gw masih sekolah di daerah kebayoran baru sana, sedangkan rumah gw di daerah pasar minggu, seringkali gw naik bis kota. bis kota metromini nomor 75, angkutan umum yang jutaan orang di jakarta pakai setiap harinya.

setiap kali gw naik bus itu, gw biasanya pilih tempat duduk paling depan, samping supir. satu hal yang gw mau cerita bahwa duduk di samping supir itu gak sesimpel yang orang lain biasa lihat.

duduk di samping supir tepatnya ya di paling depan itu, kalo beruntung, maka bis itu bakal punya satu set sound system di bagian depan atas, tepat diatasnya supir itu duduk. biasanya sound system itu besar-besar, biasanya dihiasi dengan amat meriah. (biar supir kaga bosen kali ya)

dentuman dari lagu-lagunya samar-samar, namun sensasi bass-nya lah yang terasa kalo bus itu jalan. bunyi mesinnya nyaris menutupi melodi dari lagunya. gw rasa, lagunya baru bisa terdengar kalo bus itu lagi ngetem nyari penumpang, atau sedang berhenti nungguin lampu merah, (yang kadang belom kuning aja mereka uda tau bahwa lampu akan segera hijau.....dan tancap gas. mereka bagaikan cenayang-cenayang lampu merah.)

ada lagi, bahwa gw sering ditawarin koran lampu merah (sekarang uda ganti nama jadi lampu hijau ya?) sama supirnya, atau ada cerita tentang teman supir yang nebeng bus-nya, lalu ngobrol sesuatu yang kedengarannya asik, namun sulit dimengerti, karena umumnya mereka berbicara dengan logat madura, batak, ataupun bahasa daerah lainnya, yang secara tidak langsung akan sulit dimengerti oleh orang awam. mengingat apalagi mereka berbicara ditengah bus itu berjalan menggunakan mesinnya yang berbunyi "ngggGGroooAAAAARRRnngGGG...", dan kenek terus menerus mengucapkan "minggu, minggu minggu...!!!"

gak cuma itu, gw jg bisa jabarkan keuntungan yang didapat dari naik bus kota duduk paling depan:

1. setidaknya lagu dari sound system yang dimiliki bus itu paling jelas terdengar dari posisi itu.

2. bisa ngobrol-ngobrol sama supirnya (haha inget, kenal supir bus, berarti bisa denger ceritanya si supir walau 98% penelitian mengatakan, bahwa ceritanya gak bakal kedengaran karena tertutup berisiknya bus)

3. pandangan paling leluasa jauh ke depan

4. ingat, para pencopet bakal mencoba menghindari mencopet atau mensilet tas/ dompet anda yang duduk di paling depan, karena faktor "gak enak sama si supir yang mungkin dia kenal juga sebelumnya". tapi mau gimana juga, loe tetep harus waspada lah haha.

5. dan setelah bertahun-tahun naik bus kota, gw nyadar, kalo selama gw dapet tempat duduk paling depan itu, gw jarang banget dimintain uang oleh para pengamen yang naik ke bus itu. (mungkin karena mereka malas ke depan)

dan kerugiannya.....

1. kalo apes dan kecelakaan dari depan (jangan sampe deh haha), biasanya matinya duluan

2. kalo temen supirnya yang nebeng bisnya itu ternyata keringetan banget dan baunya WUIHH... bikin tiba-tiba bersin terus pilek tiba-tiba gitu deh.

Seating Location and Information for METROMINI / KOPAJA / BIS SETENGAH

Kursi no. 1,2 gak gitu enak buat yg ga ada dangdutannya. udah pasti kena sinar matahari, klo punya gangguan jantung, pas supirnya suka ngerem mendadak, ato gak nyempil-nyempil sempit, jadi ngeri sendiri

Kursi no 3,4 lumayanlah, cuman agak sempit biasanya

Kursi X = kursi panas, klo lagi ujan ato malem-malem enak, anget, klo pas siang hari, bujug deh panas banget, tapi daripada gak duduk, kasih alas aja, jadi lumayan (tapi gw kasitau aja, ini sebenernya bukan KURSI!!! tapi sebenernya ini adalah tutup mesin yang datar, yg biasanya kalo uda mepet banget baru deh didudukin!! makanya panas. iyalah, bawahnya mesin gitu!).

Kursi no. 5 s.d. 24 adalah kursi yang standar, lumayanlah

Catatan: kursi 7 & 8 enak tuh, bisa cepet turun, banyak angin, bisa liat-liat pemandangan bagus & bening, apalagi klo yg naik pake tanktop. trus daerah ini paling jelas buat dengerin lagu dari pengamen yg naik ke bus.

Kursi no. 25 s.d. 27 gak terlalu enak, suka loncat-loncat, hati-hati di kursi 26, gak ada pegangan, klo loncat bisa kluar bis lho ...

Kursi no. 28-29 gak enak, nyempil, gampang dikompas klo duduk disitu



itu baru cerita dari sebagian yang sangat kecil dari kehidupan seseorang. kebayang gak berapa banyak lagi yang loe bisa dapetin hanya dengan mengenal kehidupan orang lain?


dan saat ini, siapa yang tau tentang cerita-cerita yang dimiliki orang lain, beratus-ratus kilometer dari loe, yang sekarang mereka lagi duduk di depan komputer, ngebacain blog-blog, entah blog-nya punya siapa, entah mbacanya sambil duduk, berdiri, jongkok, lesehan, sambil nyambel, sambil ngulek bumbu kacang, ato gak sambil squat jump aja skalian?

life is worth discovering.

2 komentar:

  1. great post, i laughed my ass off reading this. kurang 1 aja.. mana peta seatings nya?!? jadi ga bisa di cross reference. seat 25 26 tuh yg mana? etc etc.. getu.. anyway.. post nya bikin ketawa eventho skarang uda jam 2.20 AM AEST

    BalasHapus
  2. omaigawt!!! so cute seating chart nya!!! kamu bikin sendiri bin???? you are very talented

    BalasHapus